Langsung ke konten utama

The Right Man in The Right Place

Ilustrasi milik: https://id.depositphotos.com/stock-photos/rekomendasi.html

Seorang penulis memang ‘nakal’. Dia sering mengganggu tidur, istirahat, kesenangan, atau bahkan mengganggu proses ‘melahirkan’ alias buang air orang lain lewat tulisannya. Baik karena terkesan atau terusik karena tulisan itu, keduanya sama saja; mengganggu.

Seorang penulis, apalagi bukan penulis kaleng-kaleng, kadang ia terlalu bandel. Ia tidak peduli pada risiko. Sepanjang apa yang ditulisnya itu persoalan substantif, objektif, dan fair, risiko bukan perkara yang ia takutkan. Seorang Bambang Tri Mulyono bahkan kelewat bandel dengan menulis buku "Jokowi Undercover" yang menggugat keaslian ijazah Presiden Jokowi. Ini bukan lagi bandel, tapi “gila”!

***

Tulisan saya: ”Honor And Respect”, rupanya ada juga mengusik orang. Aduh, jadi kasihan. Padahal, itu tulisan ringan sekali. Isinya hanya refleksi sekadar, otokritik biasa. Bila ditakar, isinya tidak sepadat isi perut ‘tahu isi’. Akan tetapi, rasanya seperti sepedas tahu jeletot di hati yang terusik.

Konon katanya, ”Honor And Respect” akan dibawa dan diangkat dalam Rapim di Yayasan yang menaungi lembaga di mana saya mengajar. Ada embel-embel, ”Honor And Respect” jadi pertimbangan saya tidak direkomendasikan untuk posisi Kepala UPT Perpustakaan.

Emang penting bagi saya? Nggak juga.

Maksud saya, sebelum jadi Kepala UPT periode empat tahun kemarin, saya tidak meminta-minta jabatan apa pun. Menjadi Kepala UPT. Perpustakaan Madrasah Pembangunan, pun bukan hasil ‘lobi politik’. Itu ‘ngemis’ namanya. Yang ada, saya dipanggil, diajak bicara, lalu diberi amanah untuk duduk di perpustakaan mengembangkan literasi menulis. Karena literasi menulis adalah tema ‘seksi’ buat saya, tergodalah hati ini. Setelah tiga hari berlalu, waktu yang saya minta untuk menimbang, saya terima tawaran itu. Maka, berang-berang naik pangkat, berangkaaat!

Hari ini, amanah sudah saya tunaikan. Februari 2023 ini, menjadi hari-hari terakhir bagi saya menyumbangkan ide, gagasan, dan karya pengembangan literasi menulis di Madrasah Pembangunan melalui pintu perpustakaan. Peluncuran “Amieru” dan “Chekhov's Gun”, dua karya fiksi ilmiah pertama peserta didik MTs Pembangunan menjadi penutup program literasi saya.

Adapun soal tidak direkomendasikan untuk mengurus perpustakaan lagi karena ”Honor And Respect”, otokritik saya pada acara peluncuran “Amieru” dan “Chekhov's Gun”, apa saya harus nangis bombay? 

***

Seorang leader adalah orang yang paling tahu kekuatan dan kelemahan lembaga yang dipimpinnya. Di samping itu, dia punya visi dan misi yang bisa diterjemahkan pada tataran aksi saat dia bekerja. Daya kreasi dan inovasinya hidup, kedewasaannya menonjol, kemampuan literasinya di atas kebanyakan orang, dan managerial skill dalam prinsip the right man in the right place-nya presisi. Masih banyak lagi. Tidak apa tidak semua kompetensi memimpin dikuasai, asalkan jangan menunjukkan gelagat leader bingung yang tidak tahu harus melakukan apa.

Jadi, sederhana sekali memahami filosofi rekomendasi itu, sesederhana memahami orang yang pandai memasak diberi tugas sebagai koki. Jadi, sekali lagi, bila tidak diberi rekomendasi, itu artinya dipandang tidak cocok ada di situ. Kalau dipandang tidak cocok ada di situ, masa mau maksa tetap nongkrong di situ sambil berharap-harap dikasihani? Mending bangun, berdiri, dan tetap berkarya sesuai passion.

***

Sepanjang menjadi Kepala UPT Perpustakaan, saya bekerja dibantu pustakawan literat, difasilitasi para pimpinan literat, dan didukung mitra gerakan literasi yang konsisten. Lahirlah Pengantin Fort van der Capellen dan Tarawih Terakhir yang mulai saya tulis pada 2017, rampung dan diterbitkan pada 2021. Tahun sebelumnya, pada 2019 Fiksi 8 Jam menjadi buku kenangan yang saya tulis saat membuka dan mengisi Kelas Menulis Fiksi Perpustakaan. Sepanjang mengisi kelas menulis itu, saya juga menulis. Maka, saat peserta kelas menulis melahirkan antologi Melankolia Sepasang Sepatu, diam-diam saya pun melahirkan Fiksi 8 Jam. 


Dua buku lagi, Refleksi dan Alfanumerik menjadi karya saya paling mutakhir selama menjadi Kepala UPT yang terbit pada awal 2023. Sejak mula hingga akhir paragraf dua buku ini ditulis di antara ribuan koleksi perpustakaan MP UIN Jakarta selepas tugas mengajar, di sela istirahat, atau menunda pulang cepat hanya untuk mengikat ide agar tidak kemana-mana.

Karena itu, menjadi atau tidak menjadi apa pun, tetap menulis.

Salam literasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Three Cycles of Certainty

Peserta Kuliah Manajemen Kematian Komplek Griya Sasmita, Serua, Depok berpose dengan narasumber. Foto credit, Mas Mono. BISA jadi, teori kecerdasan ganda Howard Gardner dikagumi dalam kesadaran hidup. Gardner telah mengidentifikasi delapan kecerdasan: linguistik, logis-matematis, musikal, spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalistik . Gardner juga mempertimbangkan dua kecerdasan tambahan, eksistensial dan pedagogis . Teori Gardner banyak dibincangkan dan dipasangkan dalam teori belajar. Teori ini dianggap akademisi dan praktisi pendidikan sangat relevan dengan asumsi bahwa setiap peserta didik memiliki potensi kecerdasan berbeda tiap individu. Kecerdasan-kecerdasan di atas –sering disebut dengan multiple intelligences – di bangku sekolah dipandang penting untuk mengembangkan kecakapan hidup setiap peserta didik. Aplikasi dari teori ini berupa rancangan proses pembelajaran yang bisa menjangkau pengembangan kecerdasan paling dominan yang dimiliki peserta didik di

"MISTERI" DI BALIK "TARAWIH TERAKHIR"

Draft "Tarawih Terakhir" Kita harus mulai berpikir seperti sungai jika ingin meninggalkan warisan keindahan dan kehidupan untuk generasi mendatang." – David Brower. INI sepenggal kisah. Kisah tentang para pemburu pasir Ciliwung dalam draft buku “Tarawih Terakhir”. Semula, rencana buku ini akan diluncurkan pada 18 November 2021 saat 95 % buku sudah siap pada Agustus 2021. 18 November adalah “waktu keramat”, tepat saat Milad Muhammadiyah ke-109. Bagi warga persyarikatan, Milad itu seperti saatnya berjumpa kekasih. Senang, bahagia, dan semringah jadi satu. Akan tetapi, karena kendala teknis, momentum Milad akhirnya tidak bisa direngkuh. Ia berlalu. Rasanya, seperti ditinggalkan sang kekasih tercinta yang pergi tanpa pesan. Mengapa Milad? Ya, karena buku ini punya benang merah yang kuat dengan persyarikatan Muhammadiyah Ranting Pulo. Rekaman para pejuang penggali pasir Ciliwung untuk membangun masjid yang dulunya Langgar Pak Tua Naen. Masjid yang kelak dibangun mereka susah

2920 HARI

Ilustrasi Perempuan Berhijab. Foro Credit https://www.islampos.com/ TIGA hari lalu, saya dan istri begitu bahagia. Kabar tentang Vera membuat kami berdua semringah. Bagaimana kami tidak bahagia, Vera sudah sah menjadi seorang ibu. Vera sahabat istri saya, guru dari putra saya yang istimewa; Qurban Bayram Jaziila. Vera amat telaten mendampingi putra kami ini dengan segala keunikan Jaziila. Sewaktu duduk di kelas dua, sepatu melayang. Lain waktu, Vera dan Jaziila seperti rebutan tas, saling tarik. Pasalnya, Jaziila ngambek, dia tidak suka diberi PR dari Wali Kelasnya itu. 17 Juli esok, Jaziila sudah masuk SMA. Dia sudah berubah banyak. Dan, Vera diakuinya sebagai guru favorit saat ia kenang sekarang. Hanya saja, malam ini, raut wajah Jaziila tidak sesemringah seperti dia mengenang kelakuannya pada Vera semasa di SD dulu. *** TIGA hari berlalu kemarin, saya dan istri bergegas akan menjenguk Vera. Kami ingin merasakan aura bahagia bersama, juga bersama suaminya. Maka, meskipun sedikit cap