Bunga Daffodil: Foto Credit: Detikcom Bagian 2 BERLIN membawa kabar, orang-orang yang berencana menculiknya sudah ditangkap. Mereka dijemput dari rumah sakit setelah menjalani perawatan. “Kabar dari siapa?” “Papaku. Papaku masih di kantor polisi sekarang.” “Oh, syukurlah.” “Sekarang, ceritakan bagaimana kamu bisa kabur dari tempat itu, Sis. Aku penasaran.” Berlin mengulangi pertanyaannya kemarin. “Itu karena daffodil, Bel.” “Iya. Kamu sudah mengatakannya dua hari kemarin. Di taman belakang rumahku juga ada daffodil , kan? Tapi, aku ‘nggak ngerti kaitannya dengan apa yang menimpamu.” Berlin setengah memaksa, seperti ia memaksa Sisi mengajak ke rumahnya di hari nahas itu. Terpaksalah Sisi menjelaskan soal daffodil itu daripada Berlin mengomel. “Bel, daffodil , a zalea, rosary pea, dan pohon oleander yang di taman rumahmu itu, adalah bunga dan pohon yang mengandung racun pembunuh yang sangat efektif. Bagian apa saja dari bunga dan pohon itu, semuanya beracun.” “Serius?” “Serius” “Jadi