Sandal, Gembok, dan Rantai. (Sumber: http://www.gurusiana.id/) JANGAN sepelekan sandal jepit. Setidaknya bagiku, para santri, ia berharga. Begitu berharganya, aku sudah kehilangan 17 pasang dalam satu semester. Artinya, sudah tujuh belas kali, entah siapa pelakunya, ia menjadi berharga sehingga harus dengan cara tanpa izin ia berpindah kaki. Sekali lagi, entah siapa yang memburu sandal jepitku. Sampai hari ini masih misteri. Aku menduga, sang pemburu sejenis siluman kecoa berkepala tuyul. Atau, makhluk dari planet Mars yang turun ke bumi untuk mencari alas kaki karena sandal jepitnya juga dicuri siluman kecoa itu. Entahlah. Aku tak yakin bila pemburu sandal jepitku santriwati sesama penghuni asrama. Tidak mungkin. Umi, pengasuh pondok putri sudah puluhan kali memberi wejangan soal hak milik. Kata Umi, memakai barang milik orang lain tanpa izin, itu sama dengan ghasab . Tak peduli barang itu senilai sandal jepit, kaus kaki, bh alias kutang yang sudah putus talinya, atau celana dalam usa