Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (terjemah QS. Al-Jumu’ah [62] : 8) Hampir jam satu dini hari. Akan tetapi, mata tak jua bisa dipejamkan. Nyeri dan demam menyerang lagi. Meski mata dipaksa dipejamkan, tapi kantuk jauh panggang dari api. Tak bisa tidur. Saat demikian itu, ingatan berputar pada sebulan terakhir, bulan kesedihan. Kehilangan orang yang kita menaruh hormat kepadanya, rasanya amat berat. Pada hari kepergiannya, bukan hanya kesedihan dan kehilangan figur, tapi kenangan sewaktu hidup berkelebat lagi seakan menambah beban sedih bertambah dalam. Tentu, kesedihan yang amat beralasan. Dalam sebulan, saya kehilangan dua perempuan. Untuk keduanya, penghormatan saya mendekati sikap hormat pada Ibu karena beberapa alasan. Tentu, alasan kerabat menjadi p