Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

MASTER PIECE 4 PELIPUR LARA

Panggung Closing Ceremony  Masterpiece 4 dan LDP. Foro Credit: Abdul Dua tahun bukanlah waktu yang singkat. Berkemul dengan pembelajaran jarak jauh, meeting class online , dan bertungkus lumus dalam pembelajaran digital, tengkuk sudah terasa kaku. Mata sudah kelelahan memandangi layar zoom . Bak lampu tempel, cornea seperti tabung bahan bakar lampu yang minyaknya sudah tiris, cahaya di ujung sumbunya sudah pula redup. Andaikata embusan angin kecil saja melintas di ujung sumbu, padamlah apinya saat itu juga. Dunia sekolah yang penuh warna, hampir hilang warna-warni tabiatnya yang gemuruh di saat jam istirahat tiba. Indonesia Raya seakan tiarap tiap Senin pagi. Dan lagi, kelas-kelas menjadi dingin, angker, seakan rumah tua yang tak berpenghuni. Suara hati sudah gaduh berbisik-bisik, Corona, please , kami sudah lelah.[] Di penghujung Sya'ban 1443 H, hari ini, Kamis 31 Maret 2022, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,  Masterpiece 4, Closing Ceremony , dan Tarhib Ramadhan

SEPINTAR-PINTAR SIASAT

Pengurus Pimpinan Ranting Muhammadiyah Cipayung dan Anggota. Foto Credit Ustaz Saifudin, S.Pd.I Hari ini, pengajian menjelang Ramadhan digelar lagi. Entah sudah yang ke berapa kali, sudah silap buat dihitung-hitung. Hanya saja, semakin dihitung-hitung, ternyata batang usia tak lagi muda. Lalu, takdir menjadi tua semakin ingin diingkari. Rasanya masih enerjik saja, sedangkan rambut mulai pudar hitamnya, mata makin jauh fokusnya, sedangkan tubuh sudah pula terasa melambat geraknya. Sejak 1991, selepas lulus dari Madrasah Aliyah Al-Hamidiyah, Ranting Muhammadiyah Cipayung jadi ladang eksperimen saya belajar berdakwah. Berarti, sejak tahun itu pula pengajian menjelang Ramadhan saya catatkan dalam kenangan. Pak Aziz lah orang yang mula pertama menarik lengan saya bergabung mengawal Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Tiap malam Jumat, pengajian dibimbing Pak Aziz, Pak Rahmat, dan saya bergantian. Jika tak salah ingat, pernah pula pengajian dilaksanakan ma

BEDA AGAMA MENGAPA TIDAK?

Foto Credit: islami.co Satu kali, datang seorang wali. Wajahnya keruh. Matanya sayu. Dahinya yang lengar mengembun. Tampak sekali dia gelisah. Bukan saja dari sorot matanya, tapi juga dari dahinya itu. Dahinya yang mengembun, ada pula membawa manfaat. Karena bias cahaya lampu pijar di ruang tengah rumah kami cukup terang, dahinya berkilat-kilat. Wajahnya jadi sedikit cerah meski tidak bisa menutup aura bahwa dia seperti sedang bingung. “Tampaknya, ada yang penting, Pak?” Bapak membuka bicara. Saya yang duduk bersebelahan dengan Bapak, menyilakan dia menyesap teh hangat di meja. Barangkali dia bisa sedikit lebih rileks. “Iya. Saya mau minta pandangan.” Berceritalah dia. Mula-mula pelan, seperti malu dan masih ragu. Direguknya teh hangat yang dihidangkan Ibu sekali lagi. Setelah itu, dia lancar bercerita. Cerita perihal anak gadisnya. Bapak dan saya terkejut sesaat dia menyudahi kisah yang dibawa dari rumah tangganya. Entah mengapa, Bapak menyilakan saya yang menanggapi masalah yang dibe

ICMI DAN TRANSFORMASI MEDIA

Foto Credit: Gaya hidup digital ~ interaxiongroup.org Transformasi DAHULU sekali, asap punya kedudukan penting. Kepulannya punya makna tertentu. Untuk menyebut beberapa contoh seperti peradaban Yunani, Cina kuno, dan Suku Indian di Amerika, asap bukan sembarang asap. Ini yang pertama . Kedua , merpati. Famili Columbidae dari ordo Columbiformes ini dianggap burung yang memiliki daya ingat yang kuat. Instink bisa kembali ke tempat asal juga akurat walaupun telah terbang mengelana dalam radius yang sangat jauh. Dan ketiga , kentungan–orang kampung sekitar Depok menyebutnya “tong-tong” , pun sarat dengan values. Seperti asap dan merpati, kentungan punya peran penting sejak zaman kerajaan Demak, Mataram, Surakarta, dan Yogyakarta. Itu berlangsung sudah lama sekali, pada akhir abad ke-15 silam. Akan tetapi, zaman sudah berubah. Era asap, Merpati, dan kentungan sudah berakhir. Asap lebih banyak mengepul di ujung batang kretek atau cerobong-cerobong pabrik yang nihil pesan penting, kecuali s

MUHAMMADIYAH ICMI DAN MEDIA

Foto Credit: Abdul Mutaqin Hubungan Simbiotik HARI ini, Minggu 20 Maret 2022 Pengurus ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia) Organisasi Daerah Kota Depok periode 2022-2027 dilantik di Hotel Savero, Depok. Beberapa kader Muhammadiyah Kota Depok masuk dalam jajaran pengurus di Dewan Penasihat, Dewan Pakar dan Divisi. 16 kader Muhammadiyah termasuk yang dilantik hari ini. Sebuah representasi proporsional bagi Muhammadiyah Kota Depok. Saya tercatat sebagai anggota pada Divisi Media, Komunikasi, dan Humas. ICMI resmi dideklarasikan pada 1990. Kelahirannya waktu itu punya hubungan simbiotik dengan Muhammadiyah sebab beberapa tokoh Muhammadiyah turut membidani kelahiran ICMI, membesarkan, dan memberikan kontribusi signifikan kemajuan ICMI sampai hari ini. Di belakang hari, pada awal-awal ICMI terbentuk, Muhammadiyah mengambil sikap mendukung di antara kelompok-kelompok yang meragukan serta anasir-anasir yang menganggap keberadaan ICMI sebagai ancaman bagi pluralitas bangsa, demokrasi,

SECANGKIR KOPI UNTUK KADERMU DAN CENDEKIAWAN

Foto Credit: www.kibrispdr.org Bercanda “Ini, enggak salah?” Begitu hati saya bergumam. Saya ulang lagi membaca pesan WA yang dikirim Ketua KMMD (Korps Mubaligh Muhammadiyah Depok) sebelas hari yang lalu. Saya sangka, pesan itu salah alamat. Substansi pesan itu terlalu tinggi. Itu bukan “maqom” saya. Biar orang lain saja yang mengisi pos-pos yang dibutuhkan itu. Hanya saja, karena sedang diburu waktu menyiapkan satu naskah buku yang harus rampung di awal April, apalagi tugas-tugas di madrasah dan perpustakaan sudah mengantre untuk diselesaikan, jadilah pesan penting itu seolah menguap. Seperti uap dari secangkir kopi panas yang disapu angin, lenyap naik ke atmosfer tak terbaca lagi. Rupanya, pesan WA sebelas hari yang lalu itu ternyata serius. Tadi malam sekitar pukul 20.46, masuk lagi pesan yang jumbuh dengan pesan pertama itu. Kali ini, bahkan pesan disertai undangan. Berarti, Kiai Irfan (Ketua KMMD) tidak sedang bercanda. Ini beneran. Cendekiawan Dimasukan dalam list 10 kader t

KRISTENISASI; MASALAH KLASIK YANG SELALU BARU

Foto Credit: Aho’ Khoironi/PWMU.CO PAGI hari ini, Rabu 09 Maret 2022, salah seorang anggota Grup WA KMMD (Korps Mubaligh Muhammadiyah Depok) memosting video berisi dugaan aksi kristenisasi. Ini isu sensitif sebenarnya. Hanya saja, isu kristenisasi merupakan persoalan klasik, masalah tua yang tidak akan pernah mati. Saya rasa, kristenisasi baru berhenti apabila penduduk bumi sudah jadi Kristen semua, sudah masuk dalam daftar orang yang diselamatkan dalam versi gereja. Bukankah demikian seperti pesan dalam “Extra Ecclesiam Nulla Salus” , bahwa di luar Gereja tidak ada keselamatan? Kristenisasi itu sendiri dipandang sebagai bagian dari Misi. David. J Bosch menegaskan bahwa Misi berarti penyebaran iman, perluasan pemerintahan Allah, dan pendirian jemaat-jemaat baru. Oleh ACMC ( Advancing Church Mission Commitment  ), makna Misi diuraikan dalam definisi yang lebih operasional. Konon, definisi ini disepakati oleh kira-kira 170 orang pimpinan gereja dan badan-badan Misi. Dikatakan ACMC, pert