Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

BERMUHAMMADIYAH SAMPAI KE METRO

RSU Muhammadiyah Metro. Foto credit  https://halopaginews.com TAHUN 1912, seperti tahun “keramat”. Itu “angka Muhammadiyah”. Sejarah telah memilihnya sebagai penanda ia berdiri, melekat, dan berkohesi dengan ingatan. Pada 18 November esok, batang usia Persyarikatan ini akan menyentuh bilangan seratus lebih sepuluh tahun, penanda bahwa Muhammadiyah tetap survive meski sudah melintas zaman. Dahulu, sewaktu mengaji di masjid dan sekolah Diniyyah sore, sedikit sekali peristiwa besar pada 1912 yang diungkap di ruang-ruang kelas. Guru-guru ngaji dan Diniyyah saya amat jarang menyebut peristiwa selain kelahiran Muhammadiyah saja. Bisa jadi, karena Muhammadiyah sangat dicintai dan sudah kadung identik dengan angka 1912. Padahal, Sarekat Dagang Islam (SDI) bertransformasi menjadi Sarekat Islam (SI), KH. Agus Salim membuka H.I.S ( Hollandsche Inlandsche School) partikelir di kota Gedang, atau Indische Partij yang didirikan Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantoro berlangs

MOTEL TETANGGA MASJID

Trio Ustaz Korps Mubaligh Muhammadiyah Depok: Fathoni (jaket merah), Irfan, dan Chairil Ihsan. Foto Credit Ustaz Mahfan. TADI malam, di warung Mie Aceh, sedikit segmen tentang Islam di Korea jadi bahan obrolan. Naratornya Ustaz Irfan. “Ustaz Korea” ini pulang kampung buat sejenak menikmati bulan madu. Enam bulan pengalaman berdakwah di Korea, wajar saja ada futur- nya, ada kangennya pada kekasih. Dalam konteks waktu enam bulan itu penting digarisbawahi. Secara historis, ia bisa dirujuk. Dahulu, Khalifah Umar bin Khattab (khalifah pada 634-644 M) menetapkan waktu tugas bagi seluruh prajurit Muslim di medan perang tidak lebih dari enam bulan. Jadi, tak apalah kita anggap, Ustaz Irfan itu prajurit yang sedang melaksanakan fatwa Khalifah Umar untuk menemui kekasihnya setelah lelah bertempur enam bulan di medan dakwah.| KALI pertama Islam masuk ke semenanjung Korea berlangsung pada masa Dinasti Silla. Dinasti Silla merupakan salah satu pemerintahan dari periode Tiga Kerajaan Korea yang munc

DAKWAH MEDIA PROFETIK

Kover Majalah Tabligh Kewajiban Dakwah TUGAS dakwah terus berpindah. Semula, tugas berat ini hanya diemban para Nabi, sendirian saja sebelum mendapatkan pengikut. Awalnya dengan sembunyi-sembunyi, lalu secara terbuka dan terang-terangan seiring seruan mendapatkan sambutan. Dunia dakwah mengalami pasang surut dan berliku. Pertama karena tantangan dakwah tidak ringan. Kedua karena pendakwah bergeming pada kebenaran yang diserukan. Kedua hal ini akan terus bergelut untuk saling mengalahkan. Konsekuensinya pun ada dua kemungkinan; dakwah akan terus berlangsung karena keteguhan pendakwah, atau surut ke belakang karena tantangan semakin berat. Keyakinan pada kebenaran menjadi kunci dakwah terus tersambung sampai sekarang. Memang begitulah janji Al-Quran apabila yang haq telah datang, maka akan hancurlah segala kebatilan (QS. Al Isra [17] : 81). Dan, karena tantangan ini, semangat dakwah bukan malah padam melainkan kian berkobar. Sebaliknya, manakala keyakinan pada kebenaran yang disampaik