Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Liberalis Tertusuk Duri

Bukti Kicauan Guntur Romli. Bantahan M Khumaini Pakar IT yang menyebut bahwa kicauan Politikus PSI tentang Alquran adalah asli, bukan hoax. Sumber gambar:  https://suaranasional.com/ Membaca tulisan Ustaz Budi Nurastowo Bintriman "AROMA LIBERAL, AGNOSTIS, DAN ATHEIS ACARA BUKBER PARA KADER ALUMNI SE SOLO RAYA" cukup mengherankan. Tulisan itu mengulas pikiran nakal berbau liberal. Inilah yang saya maksud "mengherankan" itu, bukan tulisannya Ustaz Budi. Saya heran, kok masih ada orang yang kepincut pemikiran ini, pemikiran yang lahir dari rahim Kristen hasil pernikahannya dengan Hermeneutika untuk membantu Kristen menjawab problem Bibel vs Sains. Jadi, ibu dan bapak liberalisme adalah Kristen dan Hermeneutika. Tidak habis pikirnya, pemikiran ini belakangan latah diadopsi sarjana Muslim Indonesia. Seakan Islam mengalami problem yang sama, seperti problem Kristen dan Bibel, seakan Alquran dan peradaban Islam pernah bertengkar dengan Sains. Di negara asalnya pun, liberal

Wisdom di Transit Manggarai dan Gambir

Saya dan Kiai Miftah. Foto koleksi Kiai Miftah Pada Sabtu 10 Februari kemarin, di atas Commuterline, kami bertemu. Saya senang sekali. Sesederhana itu bahagia menyeruak. Cukup dengan bertemu setelah hampir tiga puluh tiga tahun tak bersua. Terasa betul, pertemuan yang tidak direncanakan, bahagianya autentik. Tidak semua perjumpaan sama hangatnya, sama bahagianya. Tidak. Boleh jadi karena sepanjang pengalaman bergaul, ada wisdom di sana meski seberat butiran debu. Sebaliknya, mungkin saja ada perjumpaan yang tidak pernah diharap-harap meski sudah berhadapan muka. Itu karena, boleh jadi ada unwish di masa yang lalu. Saya sudah mengenali saat kali pertama bersitatap di Commuterline itu. Seulas senyum saya berikan. Tapi, dia belum merespons. Tidak mengapa pikir saya, asalkan dia masih menyimpan wisdom , dia pasti mengenali. Mungkin karena perubahan fisik dan umur, atau karena takut salah orang, dia bergeming dalam acuh. Memang, waktu kerap menjadikan gerak respons melambat perlahan, apa

Saranghaeyo Untuk Si Anak Rantau

Sampul buku "Sukses Merantau Dunia Akhirat". Foto sampul diakses dari aku Facebook Irfanudin Rafiudin. “Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah!” (Imam al-Ghazali). Kutipan quote Imam al-Ghazali ini saya baca pada akun Facebook Irfanudin Rafiudin, kolega saya di Korps Mubaligh Muhammadiyah Depok–seterusnya saya tulis "Irfan" sebagai rasa kedekatan bahwa saya sudah mengenalnya cukup baik sejak Irfan masih nyantri di Sawangan. Rupanya, ada sesuatu di balik quote itu. Namun, bukan quote itu saja yang menarik perhatian saya, melainkan sampul buku yang dipasang sebagai foto profil Irfan. Saya sangat appreciate, berbinar-binar, dan berucap syukur baru melihat gambarnya saja. “Sukses Merantau Dunia Akhirat”, begitulah judul sampul buku itu. Ini judul buku yang simpel, tapi kandungan pesannya, saya rasa–karena saya belum membaca isinya– boleh jadi meluas melebihi jumlah halaman buku itu. Apalagi, kapasitas keilmuan penulisnya, sebagai cend

Sinyal Nisbi di Museum Mbah Maridjan

Erupsi Merapi 2010. Foto Kompas.com Hujan Hujan lebat menemani perjalanan wisata akhir studi tahun ini. Sejak pukul 2 dini hari, hujan sudah tumpah dari atas langit malam yang semakin kelam sepanjang bus melaju ke Goa Pindul dan Sungai Oyo. Sampai menjelang Subuh di Klaten, curahan air langit itu masih turun meski derasnya sedikit mereda. Lagi, tiba di destinasi Gua Pindul dan Sungai Oyo, hujan rintik menyambut kami. Rupanya, cuaca mendung dan hujan menjadi takdir hari pertama wisata. Sudah hitungan belasan jam sejak dini hari, cuaca kurang bersahabat.  Matahari sempat bersinar sejenak memberi harapan cuaca akan cerah lepas sarapan. Rasa hati jadi gembira. Namun, ia hanya sejenak saja. Beberapa saat berikutnya, matahari menarik diri lagi. Lalu, hujan kembali turun saat peserta wisata kembali tiba dari sungai dan Gua Pindul. Bahkan, curahnya makin deras beberapa menit menjelang azan Jumat berkumandang. Hujan memang sedang diharap-harap warga sekitar Gua Pindul. Menurut informasi, hujan